motifasih, da'wa dan artikel pengalaman

urgensi manajemen penjagaan lisan


Pendahuluan
salah satu anggota tubuh manusia yang sangat besar peranannya adalah lisan
atau lidah. Lewat lisan keluar ucapan-ucapan kebenaran dan kebaikan yang
memuliakan dan menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat, tetapi lewat
lisan pula keluar ucapan-ucapan kebatilan dan keburukan yang menghinakan
dan membinasakan manusia di dunia dan di akhirat. Karena itu lisan mesti
dijaga sesuai dengan panduan Iman.

Pokok-pokok Materi

1. Defenisi Manajemen Penjagaan Lisan.

Manajemen penjagaan lisan ialah pengelolaan optimalisasi penjgaan lisan
secara baik dan benar, agar tidak mengucapkan perkataan dosa dan perkataan
sia-sia.

2. Urgensi Manajemen Penjagaan Lisan.

Manajemen penjagaan lisan penting untuk dilakukan berdasarkan beberapa
faktor , antara lain:

1) Penjagaan lisan adalah bukti iman kepada Allah SWT dan hari akhirat.


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ ا الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُوْ بِا الله وَالْيَوْمِ
الآخِرَ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
(رواه البخري و مسلم)


Dari Abu Hurirah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau
diam”
(H.R Bukhari dan Muslim)

2) Lisan adalah nikmat Allah SWT yang wajib untuk disyukuri sebagaimana
nikmat-nikmat Allah yang lain. Cara mensyukuri nikmat lisan yaitu selalu
menjaganya agar tidak mengucapkan perkataan dosa dan sia-sia.

3) Lisan sangat berpotensi memasukkan manusia kedalam syurga atau ke
Neraka.

4) Lisan yang tidak terjaga akan mengakibatkan kekacauan sampai pada
pertumpuhan darah. Naudzubillah.

3. Kiat-kiat Manajemen Penjagaan Lisan:

1) Meyakini kewajiban dan keutamaan menjaga lisan, serta bahaya kelalaian
menjaga lisan.

2) Berpikir sebelum berbicara dan jangan berbicara sebelum berpikir.

3) Memperbanyak dzikir dan tilawah Al-Qur’an.

4) Menyibukkan diri dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar yang bijaksana dan
lemah lembut.

5) Tidak mengucapkan kata-kata dosa seperti: dusta, memaki atau merendahkan
orang lain, fitnah, ghibah, dll.

6) Tidak berlebih-lebihan dalam berbicara meskipun yang dibicarakan itu
adalah hal yang mubah.

7) Berdo’a memohon hidayah dari Allah SWT untuk dapat mewujudkan manajemen
penjagaan lisan.

Penutup

Manajemen penjagaan lisan adalah salah satu prioritas perjuangan seorang
hamba Allah yang beriman agar dapat diwujudkan untuk meraih rahmat, berkah
dan ridho Allah sebagai syarat mutlak kemuliaan dan keselamatan di unia dan
di akhirat.

Bersama kita wujudkan manajemen penjagaan lisan.

Semoga Allah merahmati kita semua melalui perwujudan manajemen
penjagaan lisan.
Wallahu a’lamu bishshawab
.
M. Iqbal Coing, S.pd.I
081355058259

Tag : materi da'wa
0 Komentar untuk "urgensi manajemen penjagaan lisan"

Back To Top